Genzi.web.id - Gen Z, generasi yang lahir antara 1997-2012, memiliki hubungan erat dengan teknologi. Kebiasaan mereka dalam mengonsumsi dan memanfaatkan platform digital sangat berpengaruh pada cara bisnis, brand, dan pendidik berinteraksi dengan mereka. Berikut beberapa kebiasaan digital Gen Z yang perlu diperhatikan:
1. Kebutuhan akan Kepuasan Instan
Gen Z sangat menghargai kecepatan dan kenyamanan. Tumbuh di era digital membuat mereka terbiasa dengan akses informasi yang instan, seperti penggunaan media sosial dan konten video pendek di platform seperti TikTok dan Instagram. Gen Z juga aktif di berbagai platform digital untuk mendapatkan informasi dan hiburan secara cepat.
Untuk memikat perhatian mereka, brand harus menciptakan konten yang pendek, informatif, dan visual. Seperti yang dijelaskan oleh ahli digital Jane Smith, "Perilaku digital Gen Z sangat dipengaruhi oleh keinginan untuk mendapatkan interaksi yang cepat dan instan."
2. Media Sosial sebagai Sarana Ekspresi Diri
Bagi Gen Z, media sosial bukan hanya tempat konsumsi konten, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan diri. Platform seperti Instagram dan TikTok menjadi media kreatif yang memungkinkan mereka berbagi pengalaman dan minat secara otentik. Gen Z juga lebih menghargai brand yang tampil transparan dan jujur dalam komunikasi mereka.
Survei GlobalWebIndex menunjukkan bahwa 64% Gen Z menginginkan brand yang berkomunikasi secara otentik dan mendukung nilai-nilai sosial seperti keberagaman dan keadilan.
3. Fokus pada Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial
Generasi ini sangat peduli pada isu keberlanjutan dan praktik etis. Mereka lebih cenderung mendukung brand yang memiliki komitmen terhadap lingkungan dan sosial. Riset dari McKinsey & Company mengungkapkan bahwa 70% konsumen Gen Z bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan.
Brand yang ingin terhubung dengan Gen Z perlu memastikan praktik bisnis mereka berkelanjutan dan transparan, agar sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang oleh generasi ini.
4. Peningkatan Konsumsi Konten Video
Video menjadi format konten favorit bagi Gen Z. Mereka lebih memilih video daripada teks atau gambar, dan platform seperti YouTube dan TikTok sangat populer di kalangan mereka. Riset dari Think with Google menemukan bahwa YouTube adalah platform terbesar kedua yang digunakan Gen Z setelah TikTok.
Oleh karena itu, brand perlu fokus pada pembuatan konten video yang kreatif dan interaktif untuk dapat menarik perhatian audiens muda ini.
5. Pentingnya Inklusivitas dan Keberagaman
Gen Z menghargai keberagaman dalam media yang mereka konsumsi. Mereka mendukung brand yang mempromosikan inklusivitas dalam pemasaran dan produk mereka. Menurut Kantar, 76% dari Gen Z berharap brand mendukung gerakan keadilan sosial dan representasi keberagaman.
Untuk menarik perhatian Gen Z, brand harus memastikan bahwa pesan yang mereka sampaikan inklusif dan mewakili berbagai latar belakang dan pengalaman.
6. Kebiasaan Berbelanja Online
Gen Z lebih memilih berbelanja secara online dibandingkan dengan toko fisik. Mereka sering kali memanfaatkan media sosial untuk mencari ulasan produk dan rekomendasi sebelum melakukan pembelian. Influencer dan konten buatan pengguna memiliki peran penting dalam membentuk opini mereka.
Situs e-commerce yang ingin menarik perhatian Gen Z perlu memastikan bahwa pengalaman berbelanja mereka ramah pengguna dan mudah diakses melalui perangkat seluler.
Memahami Gen Z habit adalah kunci untuk terhubung dengan mereka secara efektif. Dengan menghargai nilai-nilai seperti otentisitas, keberlanjutan, inklusivitas, dan konten kreatif, brand dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan generasi ini.
Untuk lebih lanjut tentang kebiasaan Gen Z, kunjungi Gen Z Habit untuk wawasan yang lebih mendalam.